Beautiful words stir my heart. I will recite a lovely poem about the king, for my tongue is like the pen of a skillful poet.
Saya pernah menulis tentang Pernikahan di Kana dengan judul “DUA PESAN DARI KANA”. Kali ini teman saya KARINA LAM, menulis peristiwa yang sama tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Ini membuktikan pada kita bahwa Firman Tuhan tak akan pernah habis digali dan selalu memberkati hidup kita.
Sebagai orang kristen, kita sudah mengenal cerita tentang Pernikahan di Kana dalam Yoh 2:1-11 dengan sangat baik, bahkan sejak kanak-kanak. Sebuah cerita dimana untuk pertama kalinya Yesus membuat mujizat, yaitu mengubah air biasa menjadi air anggur. Sebuah mujizat yang terjadi di waktu yang tepat sehingga kedua mempelai terselamatkan dari satu hal yang sangat memalukan, yaitu kehabisan anggur saat pesta sedang berlangsung. Ada beberapa pelajaran sangat beharga yang dapat kita petik dari cerita ini.
Saat mengetahui persediaan anggur habis, Maria adalah orang pertama yang peduli dan segera mengambil tindakan. Maria memberitahu Yesus. Maria sangat percaya bahwa bagaimanapun caranya, Yesus sanggup melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
Ketika menghadapi begitu banyak masalah, kita tahu kepada siapa kita seharusnya datang. Kepada siapa harus percaya dan menyerahkan hidup kita. Seperti Maria, kita harus percaya sepenuhnya bahwa YESUS adalah Allah yang sanggup menolong dan memberi jalan keluar dari semua persoalan yang terjadi.
Ketika Maria berbicara kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur”. Yesus menjawab, “Mau apakah engkau dari pada Ku, ibu? Saat ku belum tiba” . Sebuah jawaban yang tak sesuai harapan. Lalu apa reaksi Maria? Apakah ia balik bertanya kepada Yesus ”Mengapa belum saatnya? Lalu kapan?”. TIDAK! Maria sama sekali tidak berkata seperti itu. Maria hanya diam. Mengapa ia hanya diam? Karena ia benar-benar percaya bahwa Yesus sudah tahu apa yang ia inginkan. Maria juga mengerti bahwa Tuhan Yesus memiliki waktuNya sendiri yang sempurna.
Dalam kehidupan sehari-hari, waktu Tuhan seringkali menjadi masalah. Seringkali kita tidak dapat memahaminya. Kita cenderung untuk memilih waktu kita sendiri dari pada waktunya Tuhan yang bagi kita tampak tidak jelas dan tidak pasti. Kita sering tidak sabar dalam menunggu jawaban Tuhan atas doa-doa kita. Kita cenderung mencari dan menduga-duga jawaban yang tepat atas apa yang kita minta.
Bagaimana dengan Maria? Maria menunjukkan kualitas imannya. Ia tidak protes dan percaya bahwa pada saat yang tepat Yesus pasti bertindak. Meskipun Maria adalah ibu Yesus, ia tidak memerintah atau mendikte Yesus untuk melakukan sesuai keinginannya. Bayangkan, bagaimana jika kita berada di posisi Maria. Bagaimana jika kita juga mendapatkan jawaban,”Saat Ku belum tiba” atau “Waktu mu belum tiba”? Mampukah kita bersikap seperti Maria? Bisakah kita tidak mengeluh atau memberi banyak pertanyaan, ”Kenapa, kapan, atau berapa lama aku harus menunggu jawabannya?” Atau bahkan kita memaksa Tuhan, “Tuhan, jawablah doa ku sekarang. Saya sangat membutuhkan jawaban saat ini!” Apakah kita tetap tidak goyah dan terus bertekun dalam menunggu waktuNya Tuhan?
Berbicara tentang waktu Tuhan, berarti kita berbicara tentang sebuah rahasia dan misteri Ilahi. Kita tidak mempunyai kemampuan untuk mengungkapnya. Maria sungguh-sungguh menyadari hal itu. Oleh karena itu ia memilih untuk diam, patuh dan sepenuhnya percaya bahwa jika sudah saatNya, maka Yesus pasti akan melakukan sesuatu. Itulah sikap yang harus kita miliki saat kita memohon sesuatu dari Tuhan
Apa yang terjadi selanjutnya? Maria berbicara kepada para pelayan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu” Dan akhirnya Yesus berkata kepada para pelayan itu, “Isilah tempayan itu penuh dengan air”. Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada para pelayan itu, “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta”. Dan secara ajaib, terjadilah mujizat. Ini sangat menarik. Awalnya Yesus berkata bahwa waktuNya belum tiba, tapi akhirnya dia melakukan sesuatu. Dia mengubah air biasa menjadi air anggur. Iman dan ketaatan Maria membuahkan mujizat. Begitulah seharusnya sikap kita jika datang pada Tuhan. Datanglah dengan iman dan lakukan semua perintah Tuhan dalam ketaatan.
Pembaca terkasih, lewat kisah pernikahan di Kana kita belajar bahwa Yesus adalah Tuhan yang penuh dengan rahmat dan kepedulian kepada setiap keadaan dan kelemahan umat manusia. Yesus adalah Tuhan yang selalu menjawab doa-doa kita sesuai dengan kehendakNya.
Masalahnya adalah bisakah kita tetap setia, taat dan bersabar menunggu jawaban dari Tuhan. Maukah kita menyerahkan masalah kita pada kuasa Tuhan dan sepenuhnya percaya bahwa apapun jawaban Tuhan itu adalah yang terbaik untuk kita.
Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah Tuhan memiliki waktu sendiri untuk bertindak. Tuhan memiliki waktu yang sangat tepat untuk menjawab doa-doa kita. Kita memang tak bisa dan tak harus mengerti semua rahasia Ilahi. Tetapi kita dengan pasti tahu bahwa:
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,bahkan ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkotbah 3:11)
Amen
Thank you for reading my posts and giving me the pleasure of reading yours. I have read the story of Jesustainable and turning the water into wine before. However, I thoroughly enjoyed your perspective. Thank you for sharing.
LikeLiked by 1 person
Beautiful post once translated into English for me! Thank you for your thoughts and for also stopping by my blog page.
Blessings in Christ …
LikeLiked by 1 person
Hello 🙂 you’re welcome and thanks for stopping here back. God blesses your writing and blog too… Immanuel be with you. Have a nice day with Jesus
LikeLike
I’m blessed, Cik :’)
LikeLike
Thanks m3ylee 🙂 Jesus bless you always
LikeLike
Hello there,
Thank you very much for posted my writing in Indonesian Language. May it be blessing to those who read it 🙂 Have a wonderful day in Lord.
LikeLike
You are welcome, princes 😉
LikeLike
Waktu Tuhan adalah misteri Ilahi. Bukan untuk dimengerti,bukan untuk dipertanyakan tetapi untuk dipercaya. Aku kutipan ini 🙂 tulisan yang sangat menguatkan dan memberkati 🙂 thanks for sharing this great post.
LikeLike
Halo Dinda sayang, terimakasih. Puji Tuhan kalau quote itu memberkati kamu. Aku doakan apapun yang kamu alami, mendapat jalan keluar dan terobosan yang ajaib dari Tuhan Yesus. Amin.
LikeLike